HUBUNGAN ANTARA WAKTU LAMA PUASA DENGAN KEJADIAN MUAL MUNTAH PADA PASIEN POST OPERASI DI RSUD PIRU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
THE RELATIONSHIP BETWEEN LONG TIME OF FASTING AND THE INCIDENT OF NAUSEA, VOMITING IN POST-OPERATIVE PATIENTS AT PIRU HOSPITAL, WEST SERAM DISTRICT
DOI:
https://doi.org/10.47794/jkhws.v12i01.14Keywords:
lama puasa, Post Operative, Nausea and VomitingAbstract
Pendahuluan: Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan selama masa postoperasi pada 24-48 jam, yang menyusahkan bagi pasien dan dapat memperpanjang masa tinggal, serta meningkat resiko komplikasi pasca operasi. Puasa sebelum operasi diperlukan untuk meminimalkan risiko aspirasi selama prosedur anestesi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan antara waktu lama puasa dengan kejadiaan mual dan muntah pada pasien post operasi. Metode: Jenis penelitian ini adalah analisa korelasi dengan desain cross-sectional. Populasi pasien di unit anestesi yang menjalani seksio sesaria dengan anestesi SAB spinal. Sampel berjumlah 64 metode konsekutif sampling periode bulan April 2023. Variable bebas waktu lama puasa dan variable terikat kejadian mual dan muntah yang diukur menggunakan lembar observasi, Skala data rasio dan analisa data menggunakan uji korelasi one way anova dengan data berpasangan. Hasil: Hasil uji hipotesis hubungan antara lama puasa dengan kejadian mual dan muntah pada pasien operasi sexcio caesarea dengan spinal anestesi didapatkan nilai significan 0.23 yang berarti tidak ada hubungan antara lama puasa dengan kejadian mual dan muntah pada pasien dikarenakan kejadian mjual dan muntah paska operasi dengan spinal anastesi kemungkinan disebabkan oleh faktor lain yaitu: hipotensi mengakibatkan hipoperfusi, aerophagi, pemberian obat, teknik operasi (banyak manipulasi organ usus, dan faktor-faktor lainnya. Kesimpulan: Bagi peneliti berikutnya menganalisa hubungan kejadian mual muntah pada faktor yang lain atau mengendalikan variabel perancu.