HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA MAHASISWI PENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN KOTA MALANG
DOI:
https://doi.org/10.47794/jkhws.v12i02.38Keywords:
tingkat kebugaran fisik, fungsi kognitif, mahasiswi penghafal Al-Qur'an, YMCA step test, MoCA-InaAbstract
Pendahuluan: Mahasiswi memerlukan kebugaran fisik yang cukup untuk dapat berpikir dan
menggunakan kemampuan kognitifnya secara maksimal agar tidak cepat lelah setelah melakukan
aktivitas padat seperti kuliah dan menghafal Al-Qur’an. Kegiatan ini juga memerlukan keterampilan
berpikir yang berkaitan dengan fungsi kognitif. Kebugaran fisik yang baik akan peningkatan kadar
protein Brain-Derived Neutrophic Factor (BDNF) yang berfungsi untuk menstimulasi sel-sel saraf otak
guna meningkatkan kemampuan kognitif. Penelitian berkeinginan untuk memahami hubungan tingkat
kebugaran fisik dengan fungsi kognitif terhadap mahasiswi di Pondok Pesantren Nurul Furqon Kota
Malang sebagai penghafal Alqur’an. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik
observasional dengan cross-sectional study sebanyak 30 responden diperoleh dengan teknik purposive
sampling. Data diambil menggunakan YMCA Step Test dan MoCA-Ina (Montreal Cognitive
Assessment). Selanjutnya pengolahan data menggunakan metode uji Fisher’s Exact Test. Hasil:
Perolehan dari uji statistic menghasilkan p value sebesar 0,029 < 0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan
antara tingkat kebugaran fisik dengan fungsi kognitif pada Mahasiswi Penghafal Al-Qur’an di Kota
Malang.